Alat dan Teknik Pengembangan Sistem

    Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang tidak berupa gambar atau grafik (nongraphical tools), seperti misalnya data dictionary, structured english, pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data.

    Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah :
1. HIPO diagram
    Hierarchy plus Input-Process-Output, HIPO, adalah alat dokumentasi program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

2. Data flow diagram
    Digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya).

3. Structured chart
    Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodul dengan menunjukkan hubungan elemen data dan elemen kontrol antara hubungan modulnya, sehingga memberikan penjelasan lengkap dari sistem dipandang dari elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan antar modulnya.

4. SADT diagram
    Structured Analysis and Design Technique, SADT, memandang suatu sistem terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau perangkat lunak). Menggunakan dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan (activity diagrams, disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams, disebut datagrams).
5. Warnier / Orr diagram
6. Jackson’s diagram
    Jackson’s Systems Development, JSD, membangun suatu model dari dunia nyata (real world) yang menyediakan subyek-subyek permasalahan dari sistem.


Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personal relationship charting).
• Bagan distribusi kerja (working distribution chart)
• Bagan organisasi (organization chart)

Teknik-teknik dalam pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain :
1. Teknik manajemen proyek,
    Yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek.

2. Teknik menemukan fakta (fact finding techniques)
    Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik-teknik ini diantaranya adalah :
a. wawancara (interview), wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee).
b. Observasi (observation), observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan yang mana pada waktu observasi analis sistem dapat ikut juga berpartisispasi dengan orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tersebut.
c. Daftar pertanyaan (questionaires), adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih.
d. Pengumpulan sampel (sampling), pengambilan sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya dengan pertimbangan biaya dan waktu yang terbatas.

3. Teknik analisis biaya/manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost-benefit analysis)
    Teknik ini menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu pengembangan sistem informasi.

4. Teknik untuk menjalankan rapat
  Selama proses pengembangan sistem dilakukan, seringkali rapat-rapat diadakan baik oleh tim pengembangan sistem sendiri atau rapat antara tim pengembangan sistem dengan pemakai sistem dan manajer, sehingga kemampuan analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam suatu rapat merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan sistem.

5. Teknik inspeksi/walkthrough
    Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough merupakan kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan walkthrough untuk maksud supaya dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem yang lain. Pemakai sistem melakukan inspeksi untuk maksud menilai dokumentasi yang diserahkan oleh analis sistem secara teknik tidak mengandung kesalahan.

Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
• Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
• Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai sistem
• Kurang sempurnanya evaluasi kualitas analisis biaya
• Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
• Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yang tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
• Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
• Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik.

Komentar